JAKARTA, SELASA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengingatkan Golkar untuk tidak menjalankan politik 'dagang sapi' lagi dalam koalisi jelang Pemilu 2009. Menurut Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait, cara berpolitik ini menyebabkan Golkar tampak pragmatis.
Maruarar mengulas kembali tindak-tanduk Golkar pada Pemilu 2004. Pada saat itu, JK sendiri diusung oleh Partai Demokrat. Barulah setelah menang, JK diangkat menjadi Ketua Umum Golkar.
Padahal pada saat itu, Golkar mendukung Wiranto. Ketika kalah, pada putaran kedua, Golkar malah mengusung pasangan Mega-Hasyim.
"Jangan terlalu banyak dagang sapi-lah. Ketika kita tidak terpilih ya berada di luar saja. Jangan cari-cari cara untuk berada di dalam," ujar Maruarar dalam diskusi Agenda 23 mengenai koalisi capres di Kantor DPP Golkar, Selasa (10/2).
Maruarar mengharapkan ketika kalah, Golkar tetap konsisten sebagai oposisi, seperti yang dilakukan PDI-P. Menurut Maruarar, kredibilitas sebuah parpol kepada publik diukur dari konsistensi sikapnya.
Maruarar juga mengatakan, sikap Golkar yang tak kuat ini menyebabkan koalisi yang dibangun dengan SBY dan Demokrat tampak rapuh dan pragmatis. "Akibatnya, kebijakan dan keputusannya sering berubah-berubah," tandas Maruarar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar