DAFTAR SEMENTARA BAKAL CALEG DPRD KOTA TANGERANG PARTAI BARISAN NASIONAL...:::...DP I : 1.ERWIN HASAN, SE., 2.SARAH SELIYA....:::....DP II : 1.H.J. MATULESSY....:::....DP III : 1. CECEP, 2. SUKAJI,......:::......DP IV : 1.GALIH GUMELAR, ST., 2.TIN HIDAYATI, SE.,3.M.APRIL, 4.ELLY SURYANA., 5.MADIH, 6. ANITA,...:::...DP V : 1.HERU NUGROHO,2.ABDUL ROHMAN...:::....

Sabtu, 28 Februari 2009

Partai Demokrat Terlalu Pede

Partai Demokrat (PD) tampaknya terlalu percaya diri dalam menghadapi Pemilu legislatif 9 April dan Pemilu Presiden 8 Juli 2009 mendatang. Ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia yang belakangan ini selalu menempatkan PD sebagai pemenang pemilu.

Rapat Pimpinan Nasional PD yang berlangsung di Pekan Raya Jakarta, 8-9 Februari 2009 silam juga belum menentukan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara itu di dalam Partai Golkar sendiri hingga kini masih terdapat dua wacana besar, yaitu tetap menjadikan Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres dari Golkar mendampingi SBY; sedangkan wacana kedua menginginkan Golkar sebagai partai terbesar saat ini harus berani menentukan siapa capres dari partai itu sendiri. Bahkan di dalam Golkar juga ada wacana lain agar para tokohnya dapat bersaing secara internal, siapa yang dapat memenangkan di sejumlah wilayah, dialah yang pantas menjadi capres (Kompas, 7 Februari, 2009).

Dalam pertemuan tertutup di rumah kediaman resmi wapres, terbetik kabar bahwa JK cukup puas untuk menjadi cawapres mendampingi SBY. Ini mungkin didasari oleh pemikirannya sebagai saudagar yang lebih mengejar 'Opportunity' (kesempatan). Ibarat pepatah, mengharapkan burung terbang, burung di tangan dilepaskan, JK tak mau berspekulasi untuk menjadi capres (karena rating surveinya amat rendah) atau menjadi cawapres mendampingi capres dari partai lain yang belum tentu menang dalam pilpres mendatang.

Padahal tidak sedikit analisis internal dan eksternal Golkar yang menduga jika PD menjadi pemenang dalam pemilu legislatif mendatang, SBY mungkin tidak akan memilih JK sebagai wapresnya.

Partai Demokrat memang benar-benar terlalu pede, sampai-sampai menyatakan belum tentu memasangkan JK sebagai pendamping SBY. Walau dalam sebuah konferensi pers, Ketua Bidang Politik DPP PD Anas Urbaningrum sempat mengatakan jika Golkar bergabung dalam koalisi dengan PD, persoalannya menjadi lebih mudah. Selama kurun waktu 2008 tampak jelas betapa ada perasaan tak nyaman di dalam PG atas koalisinya bersama PD selama ini. PD dianggap kurang bersahabat dengan PG seperti yang tampak dari berbagai konflik pilkada di beberapa daerah, seperti di Maluku Utara.

Hal yang paling tidak menyenangkan bagi PG adalah isi kampanye PD yang menggebu-gebu belakangan ini soal keberhasilan SBY bersama PD dalam menurunkan harga BBM sampai tiga kali, dalam menyejahteraan rakyat melalui PNPM Mandiri sejak 2007, dan juga keberhasilannya menjadikan Indonesia swasembada beras pada 2008 dan akan mengekspor beras pada 2009.

Tidak sedikit kritik atas iklan-iklan PD tersebut, antara lain, penurunan harga BBM sampai tiga kali bukanlah keberhasilan pemerintahan SBY, melainkan karena tuntutan masyarakat dan para ahli perminyakan nasional sebagai akibat penurunan harga minyak secara drastis pada semester keempat 2008.

Keberhasilan PNPN Mandiri juga menuai kritik. Program itu bukanlah program baru SBY. Itu sudah berlangsung sejak adanya krisis finansial dan ekonomi yang melanda Asia Tenggara. Saat itu Departemen Dalam Negeri yang dibantu pendanaannya oleh Bank Dunia melalui utang lunak, mengintrodusir Program Pembangunan Kecamatan.

Surplus beras pada 2008 juga diakui oleh Deptan dan Bulog lebih banyak disebabkan oleh faktor iklim yang bersahabat selama 2008, daripada introdusir intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Orang juga patut bertanya, mengapa pada 2005 dan 2006 ketika panen raya sedang marak di Indonesia, pemerintah malah menerima desakan pemerintah AS yang memaksa Indonesia mengimpor beras yang pembayaran utangnya kemudian duakali lipat dari pada harga pasar beras saat itu. Padahal, Menteri Pertanian dan Menteri Keuangan sudah menolak untuk melindungi petani Indonesia.

PD memang terlalu pede karena berbagai iklannya tersebut, sementara Golkar masih malu-malu dengan hanya menonjolkan JK dan anggota DPR yang berhasil menyelesaikan berbagai konflik di tanah air, khususnya di Aceh. Iklan PD juga menggebu-gebu mendekati golongan keturunan Tionghoa. Padahal kebijakan non-diskriminatif itu sudah berlangsung sejak era Abdurrahman Wahid.

Namun, apakah pundi PD masih cukup untuk membiayai iklan politiknya menjelang April dan Juli mendatang? Bukan mustahil, pada dua bulan ke depan Golkar, PDIP, Partai Hanura, PKS akan semakin giat pasang iklan menyaingi PD, terutama Partai Gerindra.

Lebih ngeri lagi jika PD ibarat bunga mawar berduri yang tampak cantik di pandang mata, tapi tidak berakar ke masyarakat akar rumput. Pemilu 2009 memang jadi taruhan bagi PD untuk membuktikan bahwa ia benar-benar partai politik dan bukan sekedar Fans Club.

Saat ini, SBY jelas takut sekali sikap pongah PD yang bisa menjadi bumerang. Karena PD saat ini memang terlalu pongah dan yakin akan menang, padahal tidak berakar ke bumi. Dan Golkar bisa 'strike back' serta menghancurkan PD di lapangan. Sebab mesin Golkar jauh lebih menderu ketimbang PD yang hanya bersandar pada iklan. [L4]

1 komentar:

Qbenk Blogger mengatakan...

Tenag saja gan, partai demokrat kini diambang perpecahan, banyak koruptor

Info terbaru winenlose Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online merupakan Agen Judi Online Dan Poker Online untuk taruhan Bola serta Poker, terpercaya dan aman

WINENLOSE Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online adalah Sebuah Website MASTER AGENT JUDI BOLA ONLINE dan MASTER AGENT CASINO ONLINE TERPERCAYA yang memberikan berbagai kemudahan dalam transaksi bermain judi online dengan bermacam-macam produk judi yang ada.

DAFTAR KETUA PAC PARTAI BARISAN NASIONAL KOTA TANGERANG...:::...Kec. Tangerang : Tauifik....:::....Kec. Cipondoh : Madih....:::....Kec. Batu Ceper: Firmansyah....:::....Kec. Benda : Iwan Setiadi......::...Kec. Neglasari:Zulfikar...:::....Kec.Jatiuwung: Pipin Firmanudin, SH.......::::.....Kec. Larangan : Toto.....::.... Kec. Karang Tengah: Mardanih......::......Kec. Ciledug : Ebit....::...