DAFTAR SEMENTARA BAKAL CALEG DPRD KOTA TANGERANG PARTAI BARISAN NASIONAL...:::...DP I : 1.ERWIN HASAN, SE., 2.SARAH SELIYA....:::....DP II : 1.H.J. MATULESSY....:::....DP III : 1. CECEP, 2. SUKAJI,......:::......DP IV : 1.GALIH GUMELAR, ST., 2.TIN HIDAYATI, SE.,3.M.APRIL, 4.ELLY SURYANA., 5.MADIH, 6. ANITA,...:::...DP V : 1.HERU NUGROHO,2.ABDUL ROHMAN...:::....

Sabtu, 28 Februari 2009

Tukang Beca Jadi Caleg Partai Barnas Kota Tangerang

Hal yang diluar dugaan, dimana orang susah payah untuk menjadi calon anggota legislatif. Mucullah Calon anggota Legislatif dari kalangan penarik beca. Hal ini di temukan di Caleg Barnas Kota Tangerang.
Madih yang akrab di panggil oleh warga sekitar, merupakan seorang ayah dua anak dan sehari - hari berpofesi sebagai penarik Beca di Kawasan Komp. P&K Cipondoh Indah Tangerang. Sebagai Caleg di Daerah Pemilihan IV (Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang) ia menempati urutan 4.
Walau pada awalnya setelah keluar DCT, masyarakat sekitar banyak mempertanyakan keseriusannya, bahkan ada saja yang berguyon mencemoohnya. Tekad dan semangatnya untuk menjadi wakil masyarakat di DPRD Kota Tangerang, tidak patah arang. Bahkan Terus semangat dengan modal pas-pasan.
Akhirnya setelah beberapa bulan sosialisasi, banyak masyarakat sekitar menjadi tertarik, setuju, bahkan terang-terangan mendukungnya sebagai caleg dan terang-terangan juga akan memilihnya di Pemilu 2009 ini. Dukungan yang didapat bukan saja dari rekan-rekan penarik beca, namun dari tetangga, langganan bahkan warga kalangan atas pun mendukungnya.
Tangapan masyarakat sekitar menjadi positif dan menyatakan bahwa kapan lagi kita bisa menempatkan masyarakat yang nota bene masih lugu polos dan apa adanya menjadi wakil kita di DPRD nanti, karena dengan keberadaannya saat ini, bila ia jadi maka tidaklah mungkin membohongi rakyat dan berkorupsi.
Madih yang lulusan SMA ini, mengaku tidak mengeluarkan biaya apapun dalam pencalegannya dan sosisalisasi dirinya, alat peraga baik berupa stiker, baligo, spanduk bahkan dana sosialisasi mengumpulkan warga dan door to door ia dapatkan secara sukarela dari warga dan rekan-rekannya.

Galih Gumelar Optimis Barnas Menang

Ketua DPC Partai Barisan Nasional Kota Tangerang, Galih Gumelar. ST, yakin bahwa Partai Barisan Nasional Kota Tangerang akan menang dalam Pemilu 2009 dan dapat meraih kursi Di DPRD Kota Tangerang.

Keyakinanannya dalam pemenangan pemilu Barnas Kota Tangerang, didasarkan pada survei BAPPILU yang menyatakan bahwa Partai Barisan Nasional khususnya di Kawasan Kota Tangerang menempati urutan 10 besar partai yang diketahui masyarakat Kota Tangerang.

Mengenai sosialisi partai Barnas Kota Tangerang, beliau mengutarakan bahwa sosialisasi yang dilakukan Partai Barnas Kota Tangerang tidaklah tertinggal dari partai besar. Hal ini dapat dilihat di berbagai jalan protokol, iklan radio, blog, facebook, freindster dan kunjungan para caleg ke rumah-rumah warga serta kaderisasi yang alhamdulillah menurutnya sudah mulai menampakan hasil.
Mudah-mudahan saja menurutnya Partai Barisan Nasional kota Tangerang mampu menjadi amanah dan tempat bagi masyarakat Kota Tangerang.(R)

Partai Demokrat Terlalu Pede

Partai Demokrat (PD) tampaknya terlalu percaya diri dalam menghadapi Pemilu legislatif 9 April dan Pemilu Presiden 8 Juli 2009 mendatang. Ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia yang belakangan ini selalu menempatkan PD sebagai pemenang pemilu.

Rapat Pimpinan Nasional PD yang berlangsung di Pekan Raya Jakarta, 8-9 Februari 2009 silam juga belum menentukan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara itu di dalam Partai Golkar sendiri hingga kini masih terdapat dua wacana besar, yaitu tetap menjadikan Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres dari Golkar mendampingi SBY; sedangkan wacana kedua menginginkan Golkar sebagai partai terbesar saat ini harus berani menentukan siapa capres dari partai itu sendiri. Bahkan di dalam Golkar juga ada wacana lain agar para tokohnya dapat bersaing secara internal, siapa yang dapat memenangkan di sejumlah wilayah, dialah yang pantas menjadi capres (Kompas, 7 Februari, 2009).

Dalam pertemuan tertutup di rumah kediaman resmi wapres, terbetik kabar bahwa JK cukup puas untuk menjadi cawapres mendampingi SBY. Ini mungkin didasari oleh pemikirannya sebagai saudagar yang lebih mengejar 'Opportunity' (kesempatan). Ibarat pepatah, mengharapkan burung terbang, burung di tangan dilepaskan, JK tak mau berspekulasi untuk menjadi capres (karena rating surveinya amat rendah) atau menjadi cawapres mendampingi capres dari partai lain yang belum tentu menang dalam pilpres mendatang.

Padahal tidak sedikit analisis internal dan eksternal Golkar yang menduga jika PD menjadi pemenang dalam pemilu legislatif mendatang, SBY mungkin tidak akan memilih JK sebagai wapresnya.

Partai Demokrat memang benar-benar terlalu pede, sampai-sampai menyatakan belum tentu memasangkan JK sebagai pendamping SBY. Walau dalam sebuah konferensi pers, Ketua Bidang Politik DPP PD Anas Urbaningrum sempat mengatakan jika Golkar bergabung dalam koalisi dengan PD, persoalannya menjadi lebih mudah. Selama kurun waktu 2008 tampak jelas betapa ada perasaan tak nyaman di dalam PG atas koalisinya bersama PD selama ini. PD dianggap kurang bersahabat dengan PG seperti yang tampak dari berbagai konflik pilkada di beberapa daerah, seperti di Maluku Utara.

Hal yang paling tidak menyenangkan bagi PG adalah isi kampanye PD yang menggebu-gebu belakangan ini soal keberhasilan SBY bersama PD dalam menurunkan harga BBM sampai tiga kali, dalam menyejahteraan rakyat melalui PNPM Mandiri sejak 2007, dan juga keberhasilannya menjadikan Indonesia swasembada beras pada 2008 dan akan mengekspor beras pada 2009.

Tidak sedikit kritik atas iklan-iklan PD tersebut, antara lain, penurunan harga BBM sampai tiga kali bukanlah keberhasilan pemerintahan SBY, melainkan karena tuntutan masyarakat dan para ahli perminyakan nasional sebagai akibat penurunan harga minyak secara drastis pada semester keempat 2008.

Keberhasilan PNPN Mandiri juga menuai kritik. Program itu bukanlah program baru SBY. Itu sudah berlangsung sejak adanya krisis finansial dan ekonomi yang melanda Asia Tenggara. Saat itu Departemen Dalam Negeri yang dibantu pendanaannya oleh Bank Dunia melalui utang lunak, mengintrodusir Program Pembangunan Kecamatan.

Surplus beras pada 2008 juga diakui oleh Deptan dan Bulog lebih banyak disebabkan oleh faktor iklim yang bersahabat selama 2008, daripada introdusir intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Orang juga patut bertanya, mengapa pada 2005 dan 2006 ketika panen raya sedang marak di Indonesia, pemerintah malah menerima desakan pemerintah AS yang memaksa Indonesia mengimpor beras yang pembayaran utangnya kemudian duakali lipat dari pada harga pasar beras saat itu. Padahal, Menteri Pertanian dan Menteri Keuangan sudah menolak untuk melindungi petani Indonesia.

PD memang terlalu pede karena berbagai iklannya tersebut, sementara Golkar masih malu-malu dengan hanya menonjolkan JK dan anggota DPR yang berhasil menyelesaikan berbagai konflik di tanah air, khususnya di Aceh. Iklan PD juga menggebu-gebu mendekati golongan keturunan Tionghoa. Padahal kebijakan non-diskriminatif itu sudah berlangsung sejak era Abdurrahman Wahid.

Namun, apakah pundi PD masih cukup untuk membiayai iklan politiknya menjelang April dan Juli mendatang? Bukan mustahil, pada dua bulan ke depan Golkar, PDIP, Partai Hanura, PKS akan semakin giat pasang iklan menyaingi PD, terutama Partai Gerindra.

Lebih ngeri lagi jika PD ibarat bunga mawar berduri yang tampak cantik di pandang mata, tapi tidak berakar ke masyarakat akar rumput. Pemilu 2009 memang jadi taruhan bagi PD untuk membuktikan bahwa ia benar-benar partai politik dan bukan sekedar Fans Club.

Saat ini, SBY jelas takut sekali sikap pongah PD yang bisa menjadi bumerang. Karena PD saat ini memang terlalu pongah dan yakin akan menang, padahal tidak berakar ke bumi. Dan Golkar bisa 'strike back' serta menghancurkan PD di lapangan. Sebab mesin Golkar jauh lebih menderu ketimbang PD yang hanya bersandar pada iklan. [L4]

Muchdi Gencar Kibarkan Gerindra


Muchdi PR

Muchdi PR kini turun ke lapangan. Bebas dari dakwaan sebagai pembunuh Munir, ia makin gencar mengibarkan bendera Gerindra. Wakil Ketua Partai Gerindra itu yakin partai Prabowo Subianto itu mampu raih 10 persen suara di Pemilu 2009.

"Raihan suara 10 persen dari simpatisan yang ber-KTA itu saja sudah cukup besar dan saya yakin peluang perolehan suara dari luar yang memiliki KTA juga masih terbuka lebar," kata Muchdi usai menghadiri wisuda sarjana dan diploma di gedung Dome Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang, Sabtu (28/2).

Menyinggung masih maraknya black campaign menjelang Pileg 2009, Muchdi mengatakan, hal-hal seperti itu dalam percaturan politik sudah menjadi kelaziman (kewajaran) sehingga tidak perlu ditanggapi.

Bentuk-bentuk kampanye seperti itu (black campaign) seperti isu-isu pelanggaran HAM dan penculikan, katanya, juga sudah biasa dan sering terjadi dalam dunia politik.

"Oleh karena itu kami sama sekali tidak menanggapi cara-cara kampanye seperti itu. Biarkan saja, yang menilai kan masyarakat luas sehingga kami juga tidak risau kalaupun ada kampanye seperti itu yang ditujukan pada Gerindra," ujarnya.

Mengenai keberadaan Permadi yang menyeberang dari PDI Perjuangan ke Gerindra, Muchdi mengakui, cukup berpengaruh dan bagus. Sebab Permadi juga memiliki massa yang sangat loyal secara perseorangan (personal). [*/ana]

PKB Usung Dedy, Gus Dur Bingung

Deddy Mizwar

PKB merilis lima nama kandidat capres yang bakal diusung ke Pilpres 2009. Salah satunya adalah 'Jenderal Naga Bonar' alias Dedy Mizwar. Hal ini membuat Ketua Dewan Syuro PKB Gus Dur bingung, karena ia tahu bahwa Deddy bukan maju atas keinginan sendiri.

"Yang saya tahu dia dicalonkan," kata Gus Dur usai acara Kongkow bareng Gus Dur di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (28/2).

Disebut-sebut ada partai besar yang mendukung pencapresan Deddy Mizwar. Konon kabarnya partai tersebut adalah PKB. Namun hal tersebut dipertanyakan Gus Dur.

"Lho PKB yang mana?" cetus Gus Dur spontan.

Ketika ditanyakan kualitas Deddy Mizwar sebagai capres, Gus Dur menolak menjawab. "Ya itu urusan yang melakukan politik," imbuhnya singkat. [ana]

DAFTAR KETUA PAC PARTAI BARISAN NASIONAL KOTA TANGERANG...:::...Kec. Tangerang : Tauifik....:::....Kec. Cipondoh : Madih....:::....Kec. Batu Ceper: Firmansyah....:::....Kec. Benda : Iwan Setiadi......::...Kec. Neglasari:Zulfikar...:::....Kec.Jatiuwung: Pipin Firmanudin, SH.......::::.....Kec. Larangan : Toto.....::.... Kec. Karang Tengah: Mardanih......::......Kec. Ciledug : Ebit....::...